Penyerahan Diri kepada Hati Kudus Yesus
Persembahan Harian
Hati Yesus yang Mahakudus
Betapa sulit aku melihat kesalahanku sendiri,
sementara dengan mudah dan cepat
aku segera tergoda untuk menyalahkan sesamaku
Sesamaku selalu lebih bersalah daripada aku
Berilah aku hati-Mu,
agar aku mampu terlebih dahulu melihat kesalahanku,
sebelum aku menyalahkan sesamaku
Dan itu bisa terjadi, ya Yesus,
bila Kau perkenankan aku beristirahat di dalam Hati-Mu
(Sindhunata)
Sebagai bagian organ tubuh manusia, hati adalah sesuatu yang indah. Hati (jantung-hati) adalah motor yang kompleks pada tubuh manusia, dan menjadi alat bagi sirkulasi darah ke seluruh tubuh. Secara spontan, hati juga menjadi simbol yang digunakan untuk mengungkapkan pelbagai perasaan manusia, seperti kekasih hati, sakit hati, panas hati, kerendahan hati dan sebagainya. Secara universal, hati menjadi tempat pelbagai sentimen manusiawi, dan dianggap sebagai pusat kepribadian manusia. Ini tampak misalnya dalam ungkapan misalnya: si A berhati baik, sedangkan si B berhati busuk.
Dalam Kitab Suci, hati juga menduduki tempat yang amat penting. Dalam Kitab Suci Ibrani, kata hati muncul 853 kali, dan 814 kalinya dikenakan pada hati manusia. Dalam Kitab Suci versi Septuaginta (LXX), hati disebut 718 kali. Di sini hati menandakan dan menunjuk pada inti terdalam keberadaan manusia, sekaligus permulaan dan dasar hidup yang kognitif dan afektif, juga dasar bagi kehidupan religius dan moral. Informasi ini semoga memperdalam pengertian kita akan Hati Kudus Yesus.
Jika kita menyapa Hati Kudus Yesus, berarti kita menyapa pribadi Yesus dalam kedalamannya yang terdalam. Dalam hati Yesus itulah seluruh pribadi Yesus mendapat ciri dan warnanya: hati yang lemah lembut, hati yang murah hati, hati yang menderita bagi kita, hati yang sedih karena terlukai oleh dosa-dosa kita, tapi juga hati yang selalu penuh pengampunan terhadap dosa-dosa kita, hati yang mencintai kita sehabis-habisnya, hati yang ditembus pedang sehingga keluarlah darah dan air, lambang sakramen-sakramen gereja.
Sebagai anggota Kerasulan Doa, atau sebagai orang yang mau membantu Bapa Suci dengan mendoakan ujud-ujud Kerasulan Doa, kita diminta untuk selalu memperbaharui penyerahan diri kita kepada Hati Kudus Yesus setiap hari. Memang sudah menjadi tradisi 180 tahun lamanya, bahwa jiwa Kerasulan Doa adalah devosi kita kepada Hati Yesus yang Mahakudus.
Para Pembaca, terima kasih jika Anda berkenan ikut dalam keprihatinan Bapa Suci dengan rela mendoakan Persembahan Harian dari Kerasulan Doa. Dan semoga hidup rohani Anda diperkaya karena Anda menjalankan doa itu dengan semangat menyerahkan diri kepada Hati Kudus Yesus. (G.P. Sindhunata, SJ)
Kami menyediakan ruang untuk ucapan syukur Anda (maaf, bukan ujud/permintaan) karena merasa permohonan Anda terkabul berkat pertolongan Hati Kudus Yesus. Komunitas Kolese St. Ignatius Yogyakarta, yang terdiri dari P. Fl. Hasto Rosariyanto SJ, P. Henk van Opzeeland SJ, P. Bernhard Kieser SJ, P. Sindhunata SJ, P. Heru Prakosa SJ, P. A. Setiawan SJ, P. Hari Suparwito SJ, P. Mutiara Andalas SJ, Br. A. Praptawidjaja SJ, beserta semua frater akan membawa serta ucapan syukur Anda pada perayaan Ekaristi Jumat Pertama bulan yang bersangkutan. Dengan kerelaan itu, berarti Anda juga mengajak dan membantu orang lain untuk belajar bersyukur. Kirimkan ucapan syukur Anda ke klik di sini atau SMS: 081229448590