Sejarah Christian Life Community (CLC)
Pada tahun 1563, di Roma, seorang imam Jesuit muda, Johanes Leunis mengumpulkan sejumlah mahasiswa yang sedang belajar di Kolese Roma. Ia bermaksud membantu mereka agar dapat menyatukan segi-segi kehidupan mereka- perkerjaan, studi, keluarga, persahabatan – dengan nilai-nilai Kristiani. Perkumpulan itu mula-mula disebut Kongregasi Maria, dan disahkan oleh Paus Gregorius XIII pada tahun 1584. Pada tahun-tahun berikutnya Kongregasi Maria mengalami perkembangan yang sangat cepat sehingga pada tahun 1920 ada kurang lebih 80.000 kelompok Kongregasi Maria di seluruh dunia.
Ketika Konsili Vatikan II (1965) mendorong kelompok-kelompok dalam Gereja, termasuk kongregasi Maria, untuk menemukan kembali semangat dasarnya, sebagian kelompok Kongregasi Maria melanjutkan kehidupannya seperti sebelumnya, sedangkan sebagian yang lain menjadi Christian Life Community (CLC). Dalam CLC ini Latihan Rohani menjadi pola hidup para anggotanya dan tetap dijalin kaitan erat yang terbentuk secara historis dengan para Jesuit. Maka, Christian Life Community itu:
- merupakan gerakan awam
- merupakan komunitas dunia yang dikenal dengan nama Christian Life Community (CLC) dan terdiri dari kelompok-kelompok lokal yang berkembang dalam kelompok-kelompok kecil terdiri atas 6-10 orang.
- mendasarkan gerakannya pada Latihan Rohani St. Ignatius
- mempunyai anggota dari berbagai kalangan
- memberikan kesempatan pada para anggotanya untuk menanggapi cinta kasih Tuhan secara total dan mengambil keputusan penting dalam hidup rohaninya
- menngkatkan kepekaan satu sama lain
- lebih berpartisipasi dalam karya-karya Tuhan untuk mewujudkan keselamatan di dunia kita sekarang ini dan upaya perdamaian, juga terhadap kesusahan dan kekecewaan orang lain