Jesuit

Jati Diri sebagai Yesuit

  1. Bapa Ignasius dan kawan-kawannya telah menyulutkan api di tengah-tengah dunia, sebuah pijaran api yang tetap menyala dan membakar selama hampir 500 tahun; dan kobaran ini sedang menantang dengan serius saat ini. Meskipun pendosa, Yesuit mempercayakan diri ke dalam kebaikan abadi dari Allah yang tak pernah membiarkan api tersebut pudar. Semoga melalui hembusan Roh Kudus, Yesuit tetap mempertahankan nyala inspirasi yang sejati, yang memberikan kehangatan dan terang bagi jaman kini, yaitu “api yang menyulut kobaran api-api lain” (Albert Hutardo). Jesuit dipanggil untuk membuat semua hal bernyala bersama dengan cinta Allah.
  2. Menemukan kehidupan ilahi di tengah-tengah kedalaman dunia nyata merupakan sebuah perutusan akan harapan yang diberikan. Yesuit dipanggil untuk menemukan jejak-jejak Allah di mana pun, mengenali bahwa Roh Kristus bekerja di segala tempat dan situasi dan dalam seluruh aktivitas dan sarana untuk semakin menghadirkan-Nya di dalam dunia. Semoga kita mamapu hidup dalam kutub-kutub tegangan, dengan menjadi berakar kuat pada Allah sepanjang hidup, sementara terus-menerus menceburkan ke jantung hati dunia.
  3. Dalam sudut pandang Ignasian, ada sebuah situasi dimana pada akhirnya, tiada kenyataan yang sepenuhnya melulu profan bagi mereka yang tahu bagaimana memandangnya. Semoga Yesuit diberi hal itu untuk mengkomunikasikan cara memandang ini dan memberikan pedagogi, – berilhamkan Latihan Rohani – yang membawa manusia, terutama kaum muda, untuk masuk ke dalamnya. Dengan demikian mereka dapat memandang dunia sebagaimana pandangan Santo Ignatius, menantang mereka dan mengemban amanah Kristus sampai ke ujung dunia.
  4. Semoga sebagai pengikut Yesus zaman ini, Yesuit menjangkau juga orang-orang yang berbeda budaya dan agama; Jesuit pun menyadari bahwa dialog dengan mereka menjadi bagian tak terpisahkan dari pelayanan perutusanMu. Engkau memanggil Yesuit untuk berada dan pergi bersamaMu, memandang dunia dengan caraMu memandang, mencintai dengan hatiMu, dan masuk sampai kedalamannya dengan kasih penuh perhatianMu yang tak terbatas.
  5. Yesuit dipilih untuk hidup sebagai sahabat-sahabat-Nya dalam satu tubuh yang dipimpin dengan sarana pemeriksaan batin dan bersama diikat dalam ketaatan: orang-orang Gereja dan untuk Gereja di bawah ketaatan pada Sri Paus dan Pater Jenderal dan sepatutnya pada para pembesar terpilih. Roh Kudus, tuntunlah Yesuit supaya selalu lebih tersedia untuk kebaikan yang semakin universal demi lebih besarnya kemuliaan Allah.

Doa

Santa Maria, Bunda dan Ratu para sahabat Putramu yang lembut hati, engkau telah membantu Yesus membuka mataNya di hadapan para pengagum-Nya di dunia, sehingga Dia membawa engkau untuk menemukan kedalaman yang agung lewat kidung Magnificat. Bunda Maria tempatkanlah kami bersama Putramu. Didorong oleh Roh Kudus, dengan semua saudara dan saudari kami, khususnya dengan kaum papa, orang-orang yang menderita dan orang asing, semoga kami setia melibatkan diri bersamamu untuk membangun dunia baru yang penuh cinta, solidaritas dan kasih sayang. Amin. (George Pattery SJ dan Albert Huart SJ).