Patemon Gereja St. Antonius Kotabaru

patemon-logoGereja Kota Baru tidak mampu menampung jumlah umat yang mengikuti Ekaristi Mingguan dan perayaan hari-hari besar. Banyak umat, selama perayaan Ekaristi, duduk di luar Gereja. Akibatnya, umat tidak dapat melihat jalannya perayaan Ekaristi yang dirayakan imam di altar. Umat juga tidak dapat mengikuti dan menikmati visualisasi yang seringkali diadakan selama perayaan Ekaristi.

Guna membantu umat dapat melihat perayaan Ekaristi sehingga dapat mengikutinya dengan baik, tahun 1999 dibentuklah komunitas orang muda bernama TV monitor. Tujuan utama dari komunitas ini adalah membantu umat yang tidak dapat melihat jalannya berbagai visualisasi dalam Perayaan Ekaristi, dengan cara menyiarkannya melalui media televisi monitor yang dipasang di tempat-tempat tertentu. Dalam perkembangannya paguyuban ini disebut Patemon.

Patemon beranggotakan orang-orang muda yang ingin membantu umat dapat memandang dan mengikuti perayaan Ekaristi. Maka, untuk menjadi anggota Patemon tidak disyaratkan untuk sudah ahli dalam bidang audio visual. Tetapi dari semangat pelayanan yang mereka miliki, mereka mau terus menerus belajar. Semangat pelayanan dalam kebersamaan itulah yang menyemangati paguyuban ini. Maka, Patemon memilih slogan ”ardens in servitio” yang berarti berkobar-kobar dalam pelayanan atau bersemangat dalam pelayanan. Slogan ini ingin melambangkan semangat sekaligus orientasi kegiatan Patemon yaitu pelayanan kepada Kristus dan Rohnya dalam pengabdian kepada Allah. Dengan semangat berkobar-kobar, Patemon ingin mengabdikan dirinya bagi pelayanan dalam Ekaristi.

Semangat yang berkobar-kobar ini, juga diyakini Patemon sebagai semangat yang dapat mereka salurkan kepada umat melalui siarannya. Kisah 2 orang murid di Emaus adalah sumber inspirasi Patemon untuk menghidupi semangat berkobar-kobar. Setelah 2 orang murid di Emaus makan bersama Yesus yang saat itu telah bangkit, mata mereka terbuka dan mereka mengenal Dia. Hati 2 murid itu pun berkobar-kobar ketika Yesus berbicara dan menerangkan Kitab Suci kepada mereka (Luk 24:13-35). Seperti dalam kisah itu, Patemon ingin memunculkan peristiwa di altar ke dalam TV dan monitor sehingga umat dapat melihat dan mendengarkan jalannya Ekaristi dengan lebih jelas. Umat, dengan demikian diharapkan dapat terbantu dalam menghayati Ekaristi.***