Santapan Batin

Santapan Batin 87

Seorang wanita sedang berjalan di pegunungan dan menemukan sebongkah berlian dalam sebuah sungai. Tidak lama kemudian, ia bertemu dengan seorang pejalan lain yang tampaknya sangat kelaparan. Lalu, wanita itu membuka tasnya dan memberikan beberapa potong roti kepadanya. Tanpa sengaja, pejalan yang kelaparan itu melihat batu berlian itu berkilauan dan memohon agar ia diberikan batu berlian itu saja. Wanita itu memberikannya begitu saja tanpa berat hati. Pejalan itu meninggalkan wanita itu dengan gembira. Ia merasa sangat beruntung karena telah mendapatkan batu berlian yang tiada ternilai harganya. Bila ditukar, berlian itu dapat memenuhi semua kebutuhan selama hidupnya. Namun, beberapa hari kemudian, ia menemui wanita itu untuk mengembalikan batu berlian tersebut. “Setelah aku berpikir-pikir,” katanya, “aku tahu betapa tidak ternilainya harga batu ini. Kali ini, aku kembalikan padamu dengan harapan agar kau berkenan memberikan kepadaku sesuatu yang jauh lebih berharga. Mohon berikan kepadaku sesuatu yang ada dalam jiwamu yang membuatmu mampu memberikan batu berlian ini padaku.”

Dikutip dari Rumanto, Semangkuk Mie Kuah, Jakarta, Penerbit OBOR, 2006, hal. 60