Sarasehan IHS: Gereja sebagai Umat Allah yang Hidup – Refleksi Kritis oleh Romo Tom Jacobs SJ (1929-2008)

Foto: Adrianto Dwi, SJ
Foto: Adrianto Dwi, SJ

Kolese St. Ignatius kembali mengadakan sarasehan IHS. Acara berlangsung pada hari Minggu, 23 Maret 2014 pukul 10.00-13.00 di Ruang Rekreasi Kolsani. Sarasehan kali ini bekerjasama dengan majalah Rohani, yang merupakan salah satu terbitan IHS sendiri. Ini sekaligus untuk merayakan HUT Rohani yang ke-60. Sarasehan kali ini mengangkat tema “Gereja sebagai Umat Allah yang Hidup: Refleksi Kritis oleh Romo Tom Jacobs SJ (1929-2008)”.  Dalam acara ini, hadir tiga orang pembicara yaitu Sdr. Mahatma Chryshna, M.Hum, Bapak Drs. Y.B. Adimassana, M.A, dan Ibu M. Lies Endarwati, S.E., M.Si. Sebagai moderator yaitu Simon Arief Herdian Putra Tama, SJ. Sarasehan dihadiri oleh 120-an orang dari berbagai kalangan, mulai dari anak muda, awam, hingga kaum religius.

Tema Sarasehan diangkat dari Tesis S-2 Sdr. Mahatma Chrysna yang dibangun atas dasar penelitian kepustakaan. Ia mencoba merangkai gambaran tentang Gereja sebagaimana yang direfleksikan oleh  Romo Tom Jacobs dalam majalah Rohani., dari awal terbit majalah tersebut sampai tahun-tahun akhir hayat Romo Tom. Dalam banyak tulisannya di majalah Rohani, Romo Toms ingin menunjukkan terwujudnya Gereja sebagai komunikasi iman yang melibatkan dinamika iman (“Allah-manusia” dan “Allah-manusia dengan sesama”) dalam dunia. Pemahaman dan penghayatan ‘Gereja sebagai komunikasi iman’ pun dapat mendorong umat untuk memiliki sikap iman dalam hidup keseharian.

Sebagai seorang murid dan sahabat dari Romo Tom Jacobs, Bapak Y.B. Adimassana yang sekaligus illustrator dalam buku karangan Romo Tom yang berjudul “Lukas Pelukis Hidup Yesus”, menjelaskan bahwa ilustrasi dalam buku ini bernuansa Jawa sesuai dengan keinginan dari Romo Tom sendiri. Ini dimaknai agar iman berkembang sesuai dengan konteks dan budaya lingkungan di sekitar. Gambaran Yesus sebagai penghubung manusia dengan Allah bukan merupakan gambaran yang statis melainkan suatu gambaran yang dinamis dalam penghayatan iman keseharian.

Diskusi mengenai Tom Jacobs kemudian dilanjutkan oleh Ibu M. Lies Endarwati yang merupakan salah seorang aktivis di Paroki Kotabaru. Dari Bu Lies, ditampakkan cara Romo Tom dalam menterjemahkan gagasan-gagasannya tentang Gereja sebagai Umat Allah di tengah umat paroki yang dilayaninya. Romo Tom berupaya mengajak umat mengalami kehadiran Allah secara nyata melalui homili, pelayanan, rumusan tata liturgi, hingga teladan hidupnya sehari-hari.

Peserta sarasehan terlihat larut dalam kenangan bersama Romo Tom Jacobs semasa hidupnya. Terasa adanya rasa semangat di kalangan peserta untuk mewujudkan impian-impian Romo Tom yang belum terwujud, yakni menghadirkan Allah dalam Gereja secara lebih nyata.

Sarasehan ditutup dengan pembagian doorprize ayam jago. Ibu Yanti, salah satu peserta berhasil memboyong pulang ayam tersebut dengan sangat gembira. Tentu saja, di akhir acara, tak lupa panitia dan para peserta bersantap siang bersama.

Selamat Ulang Tahun, Rohani! Juga, selamat menikmati kebahagian abadi, Romo Tom! AMDG